• Pertambangan

    Benarkah Harita Lakukan Pencemaran Laut di Obi? Ini Faktanya

    Liputan6.com, Jakarta – Ikhtiar untuk menggairahkan sektor industri kendaraan listrik di dalam negeri turut mengangkat popularitas daerah penghasil nikel, karena nikel merupakan salah satu bahan baku baterai untuk kendaraan listrik.  Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara menjadi salah satu daerah penghasil nikel. Namun, belakangan diterpa isu pencemaran laut yang diduga akibat kegiatan pertambangan dan hilirisasi oleh Harita Nickel. Harita Nickel dituding melakukan pencemaran laut di Pulau Obi akibat limbah tambang yang terbuang ke laut. Saat kami konfirmasi, pihak perusahaan menyampaikan, selalu melaksanakan kegiatan pertambangan dengan berpedoman pada dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) sejak mulai beroperasi di Pulau Obi pada 2010. Melalui dua Izin Usaha Pertambangan (IUP), Harita Nickel mulai…

  • Smelter
    Pertambangan

    Berbondong-Bondong Investasi Smelter

    Sudah sejak lama, Presiden Joko Widodo mendorong pelaku usaha untuk melakukan penghiliran. Pasalnya, dengan melakukan penghiliran, bangsa ini memperoleh nilai tambah dan daya saing produk. Harapannya, banyak lagi smelter-smelter yang dibangun. Gayung pun bersambut. Sejumlah kelompok usaha besar tanah air berlomba-lomba membangun smelter. Tahun lalu, Grup Harita melalui PT Halmahera Persada Lygend telah memulai operasional fasilitas smelter nikel berteknologi hidrometalurgi high pressure acid leach. Pabrik itu mampu memproduksi mixed hydroxide precipitate sebanyak 365.000 ton dan turunan nikel sulfat sebanyak 246.750 ton serta 31.800 ton kobalt sulfat. Kapasitas inputnya mencapai 8,3 juta ton bijih nikel. Grup Harita sebenarnya telah memulai konstruksinya sejak September 2018 dengan membenamkan investasi USD1,06 miliar atau setara…