• karyawan BKKBN
    kesehatan

    23 Karyawan BKKBN Maluku Utara Terpapar Corona

    23 karyawan Kantor Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Perwakilan Maluku Utara di Sofifi, dikabarkan terkonfirmasi positif COVID-19. Akibat dari itu, aktivitas kantor ditutup sementara. “Dari 53 karyawan di lingkup BKKBN Malut, ada 23 orang terkonfirmasi positif COVID-19 dan harus menjalani isolasi mandiri, sehingga seluruh karyawan bekerja di rumah hingga 14 hari ke depan,” ungkap Sekretaris BKKBN Perwakilan Malut, Ansar Djainahu, Senin (12/7) kemarn. Saat ini, kata Ansar, Kepala Perwakilan BKKBN Malut tengah berada di luar daerah. Karena itu diambil kebijakan selama 14 hari untuk bekerja dari rumah. Menurut Ansar, awalnya salah seorang pegawai di bagian admin BKKBN terkonfirmasi positif Covid-19. Ansar pun mengajak seluruh pegawai menjalani swab test guna…

  • Pabrik Bahan Baku Kendaraan Listrik
    Hot News,  Industri

    Pabrik bahan baku kendaraan listrik pertama di Indonesia beroperasi

    Pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia yang memproduksi campuran padatan hidroksida dari nikel dan kobalt (Mixed Hydroxide Precipitate – MHP) resmi berproduksi di Kawasi, Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Rabu (23/6).  Pemurnian nikel dengan proses hidrometalurgi HPAL ini memiliki kapasitas produksi MHP sebesar 365 ribu ton per tahun dan merupakan bahan baku dasar baterai kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Adapun, Harita Group selaku pengelola Kawasan Industri Pulau Obi yang juga merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) serta melalui Halmahera Persada Lygend telah memasuki fase produksi MHP.  MHP merupakan produk antara dari proses pengolahan dan pemurnian nikel kadar rendah sebelum diproses lebih lanjut menjadi nikel sulfat dan kobalt…

  • Hot News

    RI Punya Proyek Bahan Baku Baterai Rp 91 T, Ini Daftarnya

    Indonesia memiliki cadangan nikel hingga miliaran ton, bahkan menjadi pemilik cadangan nikel terbesar di dunia. Oleh karena itu, wajar bila Indonesia memiliki cita-cita besar menjadi raja baterai dunia di masa depan. Adapun untuk membuat baterai, bijih nikel yang dibutuhkan yaitu bijih dengan kadar logam rendah atau di bawah 1,7% (limonite nickel). Melalui penerapan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL), nikel kadar rendah ini bisa diolah menjadi bahan baku komponen baterai berupa Mix Sulphide Precipitate (MSP) atau Mix Hydroxide Precipitate (MHP). Bukan hanya sekedar mimpi, RI sudah selangkah lebih maju dengan memiliki sejumlah daftar proyek bahan baku komponen baterai ini. Bahkan, tak tanggung-tanggung, jumlah investasi untuk sederet proyek bahan baku baterai…