• Pertambangan

    Harita Nickel Mampu Penuhi Kebutuhan 1,5 Juta Baterai Kendaraan Listrik Tahun Ini

    REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR – Harita Nickel, melalui PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL), menjadi perusahaan pionir di Indonesia dalam memproduksi bahan baku utama baterai kendaraan listrik berupa Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). PTHPL yang mulai beroperasi pada pertengahan 2021 di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara kini memiliki kapasitas produksi mencapai 365 ribu WMT per tahun.  Dengan kapasitas produksi sebesar ini Harita Nickel mampu memenuhi kebutuhan 1,5 juta baterai kendaraan listrik pada tahun 2022 dan lebih dari 3 juta kendaraan pada tahun 2040. Head of External Relations Harita Nickel, Stevi Thomas menyatakan PTHPL berhasil memproduksi MHP dengan memanfaatkan nikel limonit (kadar rendah) melalui teknologiHigh Pressure Acid Leach (HPAL).  Sebelumnya, nikel limonit tidak dimanfaatkan karena kadarnya sangat rendah (<1,3%)…

  • Harita Nikel
    Pertambangan

    Perusahaan tambang operasikan lini produksi kedua di pulau Obi, perekonomian menggeliat

    Perusahaan tambang dan hilirisasi terintegrasi, HARITA Nickel melalui unit bisnisnya Halmahera Persada Lygend (HPL) telah mengoperasikan lini produksi kedua di Pulau Obi, Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut). Head of External Relation HARITA Nickel Stevi Thomas melalui siaran pers, diterima Antara, Sabtu, mengatakan, lini produksi pertama HPL yang telah diresmikan pada Juni 2021 telah beroperasi dengan baik dan menjadi produksi ekspor andalan Indonesia, termasuk Malut. “Sebanyak 5.300 ton MHP hasil pemurnian bijih nikel kadar rendah berhasil kami kapalkan pada akhir Juni 2021. Ini menjadi kebanggaan kita semua, khususnya Halsel dan Malut sebagai daerah yang pertama kali memproduksi dan mengekspor bahan baku baterai kendaraan listrik. Apa yang telah dilakukan HARITA melalui…