Pemulihan jaringan listrik pasca gempa 7,2 magnitudo yang mengguncang Halmahera Selatan, Maluku Utara, mulai dilakukan PLN di sejumlah daerah yang terdampak bencana. Manager Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara Ramli Malawat mengatakan, hingga Jumat (19/7/2019), petugas PLN di wilayah Maluku Utara masih terus melakukan perbaikan dan pemulihan jarngan listrik yang rusak. “Sejauh ini PLN telah memulihkan 99 persen sistem kelistrikan yang sebelumnya mengalami gangguan di sejumlah lokasi yang terdampak becana,” kata Ramli.
Menurut Ramli, saat ini tim terus melakukan upaya percepatan pemulihan sistem ketenagalistrikan yang masih padam akibat gempa tersebut. Menurut Ramli, sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang berada di wilayah gempa tidak terkena dampak dan masih beroperasi seperti biasa.
Namun, ada PLTD yang mengalami kerusakan di bagian bangunan sentral, yakni PLTD Gane Luar. Sedangkan, gangguan terjadi di jaringan listrik dan gardu distribusi di wilayah-wilayah yang berada di titik pusat gempa dan yang terdekat dengan pusat gempa Maluku Utara. “Ada juga yang mengalami kerusakan, sehingga mengakibatkan sistem kelistrikan di wilayah-wilayah tersebut menjadi padam,” ujarnya.
Sedangkan, di Kecamatan Gane Barat terdapat di desa Koititi, Cango, Saketa, Balitata dan Oha. “Hingga saat ini, tersisa Desa Bisui yang masih dalam tahap pemulihan sistem kelistrikannya, di mana 9 desa lainnya telah menyala,” kata Ramli. Menurut Ramli, di Desa Balitata dan Desa Oha terdapat gangguan pada 14 tiang Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan 4 buah gardu distribusi di mana dua hari lalu telah berhasil diperbaiki. Sedangkan, untuk sistem kelistrikan Madopolo, terdapat 5 buah tiang JTM, 3 buah tiang Jaringan Tegangan Rendah (JTR) yang miring dan 10 buah gardu distribusi mengalami kerusakan dan berhasil dipulihkan pada 17 Juli lalu. Adapun, untuk sistem kelistrikan Jiko, Bacan dan Laiwui, seluruhnya hingga saat ini tetap beroperasi dengan aman pasca terjadinya gempa.