• Daerah

    Kapal Kargo Bermuatan Nikel Kirim Sinyal Marabahaya dari Perairan Halmahera

    Sebuah kapal cargo MV. Nur Allya mengirimkan sinyal marabahaya di Perairan Laut Halmahera, Maluku Utara. Kapal bendera Indonesia tersebut, kabarnya dari Pulau Sagea, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara dengan tujuan Morosi, Sulawesi Tenggara. Kapal itu pada 23 Agustus 2019 pukul 20.45 WIT, distress alert (sinyal marabahaya) dari MV. Nur Allya dan ditangkap oleh Satelit Cospas-Sarsat USA di koordinat 01°18’48.00″S / 128°38’24.00″T, dan telah diteruskan ke IDMCC (Indonesian Mission Control Centre) Basarnas Indonesia. Atas sinyal marabahaya dari MV. Nur Allya tersebut, dilakukan upaya pencarian awal di koordinat distress oleh Basarnas Ternate, KUPP Obi serta TNI AL Ternate namun hingga hari Sabtu (24/08/2019) pukul 23.00 WIT belum ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal. Kepala…

  • Daerah,  Opini

    Cerita Gempa Masa Lampau di Gane

    Gempa bumi meluluhlantakkan Gane, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Minggu (14/7/19), masih menyisakan duka. Rumah dan berbagai bangunan sarana dan prasarana umum hancur. Trauma masih menghantui warga. Bagi sebagian warga lanjut usia di Gane Barat Selatan, Kepulauan Joronga dan Gane Timur, bencana ini merupakan perulangan peristiwa 56 tahun lalu. Terutama, warga yang berusia lebih 70 tahun, rata-rata memiliki rekam ingatan, gempa besar pernah menimpa daerah ini. Bagi mereka, gempa sering terjadi tetapi yang sangat kuat goncangan terbilang dua kali. “Gempa besar pernah terjadi 1963, 1965 dan 2019. Yang dirasakan menghancurkan kampung dan berbagai sarana umum bahkan ada korban jiwa pada 1963 dan 2019 ini,” kata Abdullah China, warga Oha Gane…

  • Daerah

    Perairan Laut Desa Wooi Tercemar Limbah, Masyarakat Geram

    Masyarakat Desa Wooi, Kecamatan Obi Timur, Kabupaten Halmahera Selatan digegerkan dengan kehadiran limbah berwarnah hitam sejenis bahan bakar minyak (BBM) solar atau Oli. Hal itu berdampak pada mengotori laut seputaran Desa Wooi. Ironisnya, kejadian itu sudah terhitung dua hari lalu dan sampai saat ini limbah tersebut masih terlihat mewarnai laut dan pesisir Desa setempat. Akibatnya, warga setempat merasa resah atau geram atas kehadiran limbah tersebut. Nedi Sayamani sekertaris desa wooi (Sekdes) melalui via Whatsaap kepada Jeffri son Pureng yang juga asli warga setempat menyampaikan, dirinya menerima keterangan langsung dari Sekdes Desa Wooi bahwa, ada limbah yang berwarna hitam sejinis BBM solar atau Oli yang mengotori laut Desa Wooi. Selain itu,…