Ekonomi

Maluku Utara Miliki Cadangan Nikel Kobalt Terbesar Kedua di Indonesia

Ternate, InfoPublik – Direktur Hilirisasi Mineral dan Batu Bara Kementerian Investasi/BKPM RI Hasyim, mengungkapkan bahwa Maluku Utara memiliki cadangan nikel-kobalt terbesar kedua di Indonesia setelah Sulawesi Tenggara. 

Kobalt merupakan salah satu dari empat komoditas yang dikaji Kementerian Investasi, dan lokus project nya berada di Maluku Utara. Sementara tiga komoditas lainnya yaitu Mangan, Pasir Silika, dan Logam Tanah Jarang. 

Untuk itu, pihaknya melakukan kunjungan lapangan dan melaksanakan Kegiatan Rakorda Penyusunan Kajian Hilirisasi Investasi Strategis Di Bidang Hilirisasi dengan Pemerintah Daerah, Para Pelaku Usaha dan Asosiasi di Maluku Utara, Kamis (3/8/2023) di Bela Hotel Ternate. 

Rakorda tersebut untuk mendapatkan informasi industri Hilirisasi yang ada di Maluku Utara. Kemeterian Investasi kata Hasyim, perlu mendengar informasi terbaru dari pemerintah daerah, pengusaha, asosiasi, maupun akademisi. 

“Sehingga yang menjadi masalah dilapangan untuk mendorong industri ini terus berkembang itu bisa sukses,”ujar Hasyim usai Rakorda

Mantan Pj. Wali Kota Ternate ini berharap, hasil dari penyusunan Kajian Hilirisasi Investasi Strategis ini nantinya tidak hanya berguna bagi Pemerintah Pusat, namun juga berguna dan dimanfaatkan oleh pemerintah daerah. 

Nikel-kobalt sendiri mulai dikembangkan oleh Harita Group untuk dijadikan kobalt sulfat. Tahun ini lanjut Hasyim pihak Harita lagi uji coba untuk melihat teknologi yang menghasilkan kobalt sulfat sehingga komoditas ini bisa diekspor. 

Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang dilansir CNBC, sumber daya bijih kobalt Indonesia pada tahun 2021 mencapai 3,28 miliar ton basah (wet metric ton/wmt). Sementara jumlah cadangannya sebesar 682,4 juta wmt. Sementara sumber daya logam kobalt mencapai 7,45 juta ton dengan cadangan mencapai 484.480 ton.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Mulyadi Wowor menyampaikan bahwa melalui kajian ini, akan didiskusikan beragam isu dan tantangan yang terkait dengan hilirisasi investasi strategis, serta mencari solusi yang tepat. 

“Saya percaya, dengan adanya kolaborasi dan kerjasama dari semua pihak, kita dapat mengoptimalkan potensi investasi di sektor hilir sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,”ungkapnya. (MC Tidore)

Sumber: Infopublik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *