Prospek mobil listrik di Indonesia yang semakin menggeliat membuat industri bahan baku baterai mobil listrik juga tak kalah potensial. Pabrik penyedia bahan baku baterai untuk mobil listrik sebenarnya sudah ada di Indonesia, tetapi baru satu, Yaitu di Kawasi, Obi, Pulau Halmahera Selatan. Pabrik pembuatan bahan baku baterai mobil listrik ini merupakan besutan Harita Nickel. Peluang akan bahan baku dari mobil listrik ini begitu besar. Dengan melihat perkembangan teknologi mobil listrik yang makin canggih dan tren penggunaan mobil listrik di Indonesia, pembuatan baterai mobil listrik nantinya akan menjadi industri masa depan. Apa sajakah peluang di bidang penyediaan bahan baku mobil listrik? Berikut ulasannya. Penyedia Bahan Baku Baterai mobil listrik dikabarkan akan…
-
-
Luhut Berjanji Bakal Terus Dorong Industri Baterai Lithium
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong industri baterai lithium sebagai bagian dari keseriusan terhadap program hilirisasi mineral. Hal ini disampaikan Menko Luhut dalam acara Battery Day Series yang diadakan secara virtual oleh CLSA Sekuritas. Saat ini kita akan memiliki smelter copper di Weda Bay, Halmahera, dan kita juga bisa memproduksi asam sulfat yang merupakan bagian penting dari lithium baterai. Jadi kita menargetkan pada 2023 kita bisa memproduksi baterai lithium 811, ujar Menko Luhut. Menurut Menko Luhut, pengembangan produk turunan nikel saat ini masih fokus pada stainless steel, namun secara bertahap pemerintah terus menyiapkan semua kebutuhan agar industri di Indonesia bisa menuju ke…
-
LIPI Jadi Koordinator Riset Baterai dan Kendaraan Listrik Nasional
Pemerintah menunjuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia alias LIPI sebagai koordinator riset pengembangan baterai dan kendaraan listrik nasional. Targetnya, pada 2024 Indonesia sudah menguasai teknologi untuk bus listrik ukuran sedang. Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan, sasaran lainnya adalah memproduksi kendaraan listrik tanpa sopir atau otonom. “Untuk penumpang satu dan dua orang, tidak perlu ada pengemudi, tapi memakai kontrol dan sistem cerdas,” katanya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR.. Mobil otonom ini rencananya akan beroperasi khusus di kawasan tertutup. Dalam menggenjot electric vehicle (EV), perlu peninjauan awal mengenai ukuran kendaraan. Setelah itu, baru proses pengembangan baterai, stasiun pengisian, dan sistem kontrol. Jokowi Akan Terbitkan Aturan Perdagangan Karbon Awal Desember…
-
RI Kejar Produksi Baterai Lithium di 2023
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan optimistis Indonesia bisa produksi baterai lithium tipe 811 pada 2023. Pasalnya, saat ini pemerintah fokus mendorong industri baterai lithium RI. Luhut mengatakan ada smelter copper di Weda Bay, Halmahera yang akan memproduksi asam sulfat untuk lithium baterai. “Saat ini kita akan memiliki smelter copper di Weda Bay, Halmahera, dan kita juga bisa memproduksi asam sulfat yang merupakan bagian penting dari lithium baterai. Jadi kita menargetkan pada tahu kita bisa memproduksi baterai lithium 811,” ujar Luhut dalam keterangannya, Jumat (27/11/2020). Menurut Luhut, pengembangan produk turunan nikel saat ini masih fokus pada stainless steel, na secara bertahap pemerintah terus menyiapkan semua kebutuhan agar industri…
-
Menko Marves Ungkap Dua Cara Manfaatkan SDA Nikel Indonesia
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan dua cara untuk mengembangkan nikel di Indonesia sebagai komponen baterai, yaitu melalui Limonite dan Saporite yang sedang dikerjakan oleh tim dan investor dari China. Hal ini disampaikan Luhut saat menjadi pemateri dalam program webinar dengan tema “Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Nikel Indonesia Sebagai Bagian Dari Global Supply Chain Energi Baterai Lithium Masa Depan”, yang diselenggarakan Organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI Tiongkok). Luhut menyampaikan Indonesia memiliki Pipeline proyek High Pressure Acid Leaching (HPAL) juga sudah berkembang, dan diproses oleh PT Vale Indonesia, PT Huayue, PT QMB, dan PT Halmahera Persada Lygend. Untuk ketersediaan SDM juga sudah memadai dan cukup…
-
Makin Serius Garap Industri Baterai Lithium, Menko Luhut Kasih Buktinya
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, bahwa pemerintah terus mendorong industri baterai lithium sebagai bagian dari keseriusan terhadap program hilirisasi mineral. Hal ini disampaikan Menko Luhut dalam acara Battery Day Series yang diadakan secara virtual oleh CLSA Sekuritas. “Saat ini kita akan memiliki smelter copper di Weda Bay, Halmahera, dan kita juga bisa memproduksi asam sulfat yang merupakan bagian penting dari lithium baterai. Jadi kita menargetkan pada 2023 kita bisa memproduksi baterai lithium 811,” ujar Menko Luhut. Menurut Menko Luhut, pengembangan produk turunan nikel saat ini masih fokus pada stainless steel, namun secara bertahap pemerintah terus menyiapkan semua kebutuhan agar industri di Indonesia bisa menuju…