Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya kembali menjadi kontributor terbesar realisasi investasi di sektor manufaktur sepanjang Januari–September 2021. Nilainya mencapai Rp82,7 triliun, tumbuh 12,5 persen secara year-on-year (YoY). Adapun untuk penanaman modal asing (PMA), sektor tersebut mencatat US$5 miliar atau naik 21,8 persen secara YoY. Direktur Industri Logam, Kementerian Perindustrian Budi Susanto investasi asing ke industri logam utamanya mengalir ke pemanfaatan teknologi produksi, seperti smelter nikel dengan proses hidrometalurgi atau dikenal dengan High Pressure Acid Leaching (HPAL). “Terdapat lima industri smelter yang masih dalam tahap konstruksi, dengan teknologi HPAL antara lain, PT Halmahera Persada Legend, PT Weda Bay Nickel, PT Smelter Nikel Indonesia, PT Huayue Nickel Cobalt,…
-
-
RI Impor Bahan Baku Baterai Listrik Meski Nikel Melimpah, Mengapa?
Pemerintah berencana membuka keran impor untuk bahan baku industri baterai listrik meskipun Indonesia kaya akan mineral nikel, kobalt, alumunium, dan mangan yang dibutuhkan untuk memproduksi baterai kendaraan listrik. Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) menilai rencana ini dianggap wajar karena baterai mobil listrik yang akan diproduksi di Indonesia kemungkinan berjenis lithium ion. Ketua Umum Perhapi Rizal Kasli mengatakan baterai jenis ini umumnya menggunakan nikel, cobalt, dan aluminium atau mangan sebagai prekursor yang cadangannya memadai di Indonesia. “Namun jenis nikel dan cobalt jenis yang dipakai adalah yang diolah dengan teknologi hidrometalurgi (HPAL). Sementara, pabrik pengolahan nikel teknologi hidrometalurgi baru dua yang beroperasi di Indonesia,” ujar Rizal kepada Katadata.co.id, Jumat (16/9). Dua pabrik…
-
Diam-diam Jokowi Bakal Bikin 6 Pemurnian Nikel Senilai Puluhan Triliun
Indonesia bakal memiliki enam fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel dengan menggunakan proses hydro metalurgi atau dikenal dengan smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL). Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Tata Kelola Mineral dan Batu Bara Irwandy Arif mengatakan smelter HPAL ini bisa menyerap bijih nikel kadar rendah yang cadangannya banyak di negara ini. Dia pun sempat menuturkan bahwa cadangan bijih nikel kadar tinggi (saprolite nickel) hanya sekitar 930 juta ton, seperempat dari bijih nikel kadar rendah (limonite nickel) yang mencapai 3,6 miliar ton. Enam smelter HPAL tersebut antara lain dioperasikan oleh PT Halmahera Persada Legend, PT Adhikara Cipta Mulia, PT Smelter Nikel Indonesia, PT Vale…
-
Proyek Smelter Halmahera Lygend Rp14,8 Triliun Segera Beroperasi
Fasilitas smelter nikel dengan teknologi hidrometalurgi high pressure acid leach milik PT Halmahera Persada Lygend. Smelter Halmahera Lygend ini ditargetkan commissioning pada Desember 2020. Direktur Halmahera Persada Lygend Tonny Hasudungan Gultom mengatakan bahwa smelter tersebut nantinya akan memproduksi mixed hydroxide precipitate (MHP) sebanyak 365.000 ton dan turunannya nikel sulfat sebanyak 246.750 ton, serta 31.800 ton kobalt sulfat. Kapasitas inputnya mencapai 8,3 juta ton bijih nikel. “Saat ini kami memang sedang konstruksi. Kalau lancar, mudah-mudahan commissioningkami lakukan pada akhir tahun,” ujar Tonny dalam webinar, baru-baru ini. Konstruksi proyek ini telah dimulai sejak September 2018 dan nilai investasinya mencapai US$1,06 miliar atau setara Rp14,8 triliun. Proyek ini dimiliki oleh Harita Group dengan kepemilikan 63,1 persen dan Ningbo Lygend Mining…