Pertambangan

Inilah Tujuh Pabrik Smelter Terbesar di Indonesia

Pengolahan dan pemurnian di dalam negeri menjadi salah satu perhatian pemerintah. Keberadaan pabrik smelter memegang fungsi penting untuk melakukan tugas pengolahan dan pemurnian logam yang terkandung dalam bijih pertambangan.

Definisi dari pabrik smelter yang dimaksud merupakan pabrik yang melakukan proses pengolahan dan pemurnian hasil pertambangan dalam negeri. Akhir-akhir ini, Indonesia sedang gencar dalam pembangunan smelter di dalam negeri akibat sempat adanya larangan ekspor bijih kadar rendah nikel (limonit).

Berikut ini adalah 7 pabrik smelter terbesar di Indonesia yang sudah selesai dibangun, berdasarkan kapasitas produksinya dari data-data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Desember 2019:

1. PT Well Harvest Winning Alumina Refinery

PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (PT WHW Alumina Refinery) terletak di Ketapang, Kalimantan Barat. Pabrik yang masih tergabung dengan Harita Group ini merupakan pabrik smelter yang memiliki kapasitas produksi sebesar 1.000.000 tons per year (tpy) smelter grade alumina (SGA). Selain itu PT WHW juga mempunyai kapasitas input sebesar 4.039.200 tpy bauksit.

2. PT Tsingshan Steel Indonesia

PT Tsingshan Steel Indonesia yang terletak pada Morowali, Sulawesi Tengah merupakan pabrik smelter yang kedua terbesar dengan kapasitas produksi sebesar 507.000 tpy nickel pig iron (NPI). Perusahaan ini juga mempunyai kapasitas input sebesar 4.500.000 tpy dan bergerak dalam bidang pengolahan dan pemurnian bijih nikel di Indonesia dengan produk berupa NPI yang digunakan sebagai bahan baku stainless steel (baja tahan karat).

3. PT Indonesia Chemical Alumina

PT Indonesia Chemical Alumina yang terletak di Tayan, Kalimantan Barat merupakan pabrik smelter yang memiliki kapasitas produksi sebesar 300.000 tpy chemical grade alumina (CGA). Perusahaan ini mempunyai kapasitas produksi yang sama dengan PT Sulawesi Mining Investment dan PT Smelting, namun menghasilkan produk yang berbeda-beda satu sama yang lain. PT Indonesia Chemical Alumina juga memiliki kapasitas input sebesar 1.000.000 tpy.

4. PT Sulawesi Mining Investment

PT Sulawesi Mining Investment terletak di Morowali, Sulawesi Tengah memiliki kapasitas produksi sebesar 300.000 tpy NPI. Perusahaan ini bergerak dalam pengolahan dan pemurnian bijih nikel di Indonesia dengan kapasitas input sebesar 3.000.000 tpy.

5. PT Smelting

PT Smelting terletak di Gresik, Jawa Timur memiliki kapasitas produksi sebesar 300.000 tpy katoda tembaga. Perusahaan ini bergerak dalam pengolahan dan pemurnian bijih tembaga di Indonesia, baik yang diperoleh dari PT Freeport Indonesia, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, maupun yang lainnya. Perusahaan ini memiliki kapasitas input sebesar 1.000.000 tpy.

6. PT Megah Surya Pertiwi – 198.158 tpy ferronickel (FeNi)

PT Megah Surya Pertiwi yang juga merupakan unit usaha dari Harita Group, memiliki kapasitas produksi 198.158 tpy ferronickel (FeNi). Perusahaan ini juga sama seperti PT Tsingshan Steel dan PT Sulawesi Mining Investment bergerak dalam bidang pengolahan dan pemurnian bijih nikel di Indonesia, tetapi menghasilkan produk yang berbeda. PT Megah Surya Pertiwi memiliki kapasitas input sebesar 2.079.733 tpy.

7. PT Wanatiara Persada

PT Wanatiara Persada memiliki kapasitas produksi sebesar 161.740 tpy FeNi, produk yang sama seperti perusahaan sebelumnya. PT Wanatiara juga bergerak di bidang pengolahan dan pemurnian bijih nikel di Indonesia. Perusahaan ini memiliki kapasitas input sebesar 2.229.656 tpy.

Sumber: Dunia Tambang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *