Hot News

Kontribusi Hilirasi dan Tambang Nikel di Pulau Obi untuk Maluku Utara

JAKARTA – Presiden Joko Widodo baru-baru ini mengeluarkan pernyataan bahwa Maluku Utara menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia bahkan dunia. Pernyataan tersebut ia lontarkan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2022, Rabu (30/11/2022).

Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Indonesia itu menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Maluku Utara di kuartal II tahun 2022 mencapai 27,74 persen. Meskipun nilai tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan pada kuartal I yakni sebesar 28,33 persen, namun tetap membuat provinsi berjuluk Moloku Kie Raha ini menempati podium pertama sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi tahun ini.

Jokowi dalam pidatonya juga menjelaskan bahwa peningkatan perekonomian Maluku Utara turut dipengaruhi oleh industri hilirisasi nikel yang ada di provinsi tersebut.

“Lompatan (pertumbuhan ekonomi) itu karena apa? Karena hilirisasi, di situ ada industri smelter yang nanti ini akan tumbuh lagi. Kalau smelter di sana tambah industri yang turunan-turunan dari nikel itu semua bisa dikerjakan di Maluku Utara,” ujarnya saat PTBI 2022 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2022).

Selain menjadi surga rempah-rempah, Maluku Utara juga dikenal kaya akan sumber daya alamnya yang melimpah. Nikel menjadi salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh Maluku Utara. Provinsi ini menyumbang sekitar 30 persen dari cadangan nikel nasional. Membuatnya menjadi salah satu provinsi dengan peran strategis dalam industri kendaraan listrik di masa depan.

Ditambah lagi pada tahun 2021 lalu, salah satu hilirasi dan tambang nikel di Pulau Obi, Halmahera Selatan, yakni Harita Nickel telah meresmikan operasional pabrik penghasil bahan baku baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia melalui Halmahera Persada Lygend (HPL).

Proyek dengan nilai investasi mencapai Rp15 triliun itu merupakan kerja sama Harita Nickel melalui Trimegah Bangun Persada dengan Lygend Resources Technology.

“Halmahera Persada Lygend menjadi pabrik HPAL pertama di Indonesia. Teknologi yang dipakai adalah hidrometalurgi melalui metode High Pressure Acid Leach (HPAL), yang mampu mengolah nikel limonit (kadar rendah) menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik,” ucap Stevi Thomas selaku Head of External Relations Harita Nickel.

Stevi Thomas menambahkan, kehadiran pabrik pengolahan dan pemurnian nikel kadar rendah pertama di Indonesia itu merupakan salah satu fasilitas Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kawasan Industri Obi. Fasilitas ini direncanakan akan memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus infrastruktur di Pulau Obi.

“Beroperasinya pabrik HPAL pertama itu juga menjadi cerita sukses Indonesia sebagai produsen Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) yang punya peran penting dalam hal mitigasi perubahan iklim melalui kendaraan listrik,” kata Stevi.

Hingga saat ini, keberadaan Harita Nickel di Pulau Obi mampu menyerap lebih dari 20 ribu tenaga kerja yang mayoritas berasal dari wilayah setempat.

Seperti yang baru-baru ini dilakukan oleh Halmahera Jaya Feronikel (HJF), salah satu smelter feronikel ketiga yang telah berproduksi sejak 18 Oktober 2022 lalu. Hingga September 2022 saja, HJF telah merekrut 2.362 tenaga kerja dan 72 persen berasal dari wilayah setempat.

Serapan tenaga kerja di beberapa unit bisnis ini memberikan kontribusi besar untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) Halmahera Selatan. Hal tersebut diamini oleh Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Pemkab Halmahera Selatan, Ardiani Radjiloen.

“Saya sebagai Pemda Halsel dalam hal ini Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja, mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Harita, karena PAD kami per 21 Oktober 2022 kemarin sudah melebihi target dan kontribusi terbesar berasal dari Harita,” kata Ardiani saat roadshow rekrutmen tenaga kerja di wilayah lokal melalui HJF.

Ardiani berharap Harita Nickel dapat terus berkontribusi dalam membantu pemerintah daerah meningkatkan daya serap tenaga kerja di Maluku Utara, khususnya di Halmahera Selatan. Sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitar wilayah operasional.

Sumber: Okezone

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *